Minggu, 15 Desember 2013

RESENSI

Tidak ada komentar


Resensi Novel  “RASA YANG SALAH”
Judul         :  Daun Yang Jatuh Tidak Pernah Membenci Angin
Penulis      :  Darwis Tere-Liye
Penerbit    :  Gramedia Pustaka Utama
Cetakan    :  Cetakan kedua, Oktober 2010
Kategori   :  Novel
Tebal        :  264 hlm
       Tere Liye adalah seorang penulis best seller yang mempunyai nama asli Darwis, lahir di pedalaman Sumatera, yang berasal dari keluarga petani, dan merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara. Beliau telah menghasilkan 14 buah novel termasuk Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin..
       Novel ini menceritakan tentang Tania dengan segala permasalahannya. Keluarga Tania adalah keluarga miskin yang selama tiga tahun hidup di sebuah rumah kardus yang terdapat pohon linden di halamannya. Dia harus menjalani hidupnya sebagai pengamen bersama adiknya, Dede. Kehilangan Ayah semenjak mereka masih kecil membuat hidup mereka sulit.
       Kehidupan mereka berubah semenjak mereka bertemu seorang penumpang bis kota yang berumur sekitar duapuluhtahunan bernama Danar. Danar membiayai hidup mereka , memberikan modal kepada ibu mereka untuk membuat usaha kue, dan mengajak Tania dan Dede untuk kembali bersekolah.Beberapa tahun kemudian sebelum mereka memasuki usia remaja, mereka kehilangan ibunnya, dan akhirnya mereka tinggal bersama Danar.Tania sebenarnya menyimpan rasa kepada Kak Danar, tetapi itu tak perna tersampaikan, karna Tania tidak berani mengungkapkannya, dia merasa hutang budi terhadap Kak Danar, dan sudah menganggapnya sebagai kakak sendiri. Tapi tanpa Tania sadari bahwa Danar juga memiliki rasa yang sama terhadapnya.
       Tania merupakan anak yang cerdas, dia mendapat beasiswa untuk bersekolah di Singapura selama 6 tahun, selama bersekolah dia mendapat predikat yang terbaik, dia pun akhirnya bekerja pada sebuah perusahaan disana. Ketika Tania mengetahui bahwa Kak Danar akan menikah dengan Kak Ratna, hati Tania sangat hancur, dia memutuskan tidak pulang untuk menghadiri pernikahan mereka. Tapi pernikaan itu tak pernah berlangsung baik, Ratna selalu mengirim keluh kesahnya kepada Tania melalui email. Ratna merasa dirinya kalah oleh bayangan yang dicintai oleh Danar. Hingga akhirnya Tania memutuskan untuk pulang ke Jakarta.Pada akhir cerita Tania Berani mengungkapkan perasaanya terhadap Danar, dan ternyata semua benar, Danar juga memiliki rasa yang sama terhadap Tania, namun semua itu tak pernah terungkap

       Buku ini disajikan secara menarik menggunakan bahasa yang ringan dan penuh motivasi. Tentang bagaimana seseorang yang kurang beruntung mampu meraih kesuksesannya. Di akhir cerita terdapat adegan yang membuat kita bertanya-tanya, sehingga membuat banyak penafsirsan yang berbeda terhadapnya, tapi di balik itu, novel ini tetap menarik untuk dibaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Halaman