Resensi Novel “RASA YANG SALAH”
Judul :
Daun Yang Jatuh Tidak Pernah Membenci Angin
Penulis :
Darwis Tere-Liye
Penerbit :
Gramedia Pustaka Utama
Cetakan :
Cetakan kedua, Oktober 2010
Kategori : Novel
Tebal : 264 hlm
Tere Liye adalah seorang
penulis best seller yang mempunyai nama asli Darwis, lahir di pedalaman
Sumatera, yang berasal dari keluarga petani, dan merupakan anak keenam dari
tujuh bersaudara. Beliau telah menghasilkan 14 buah novel termasuk Daun Yang
Jatuh Tak Pernah Membenci Angin..
Novel ini menceritakan
tentang Tania dengan segala permasalahannya. Keluarga Tania adalah keluarga
miskin yang selama tiga tahun hidup di sebuah rumah kardus yang terdapat pohon
linden di halamannya. Dia harus menjalani hidupnya sebagai pengamen bersama
adiknya, Dede. Kehilangan Ayah semenjak mereka masih kecil membuat hidup mereka
sulit.
Kehidupan mereka berubah semenjak
mereka bertemu seorang penumpang bis kota yang berumur sekitar duapuluhtahunan
bernama Danar. Danar membiayai hidup mereka , memberikan modal kepada ibu
mereka untuk membuat usaha kue, dan mengajak Tania dan Dede untuk kembali
bersekolah.Beberapa tahun kemudian sebelum mereka memasuki usia remaja, mereka
kehilangan ibunnya, dan akhirnya mereka tinggal bersama Danar.Tania sebenarnya
menyimpan rasa kepada Kak Danar, tetapi itu tak perna tersampaikan, karna Tania
tidak berani mengungkapkannya, dia merasa hutang budi terhadap Kak Danar, dan
sudah menganggapnya sebagai kakak sendiri. Tapi tanpa Tania sadari bahwa Danar
juga memiliki rasa yang sama terhadapnya.
Tania merupakan anak yang
cerdas, dia mendapat beasiswa untuk bersekolah di Singapura selama 6 tahun,
selama bersekolah dia mendapat predikat yang terbaik, dia pun akhirnya bekerja
pada sebuah perusahaan disana. Ketika Tania mengetahui bahwa Kak Danar akan
menikah dengan Kak Ratna, hati Tania sangat hancur, dia memutuskan tidak pulang
untuk menghadiri pernikahan mereka. Tapi pernikaan itu tak pernah berlangsung
baik, Ratna selalu mengirim keluh kesahnya kepada Tania melalui email. Ratna
merasa dirinya kalah oleh bayangan yang dicintai oleh Danar. Hingga akhirnya
Tania memutuskan untuk pulang ke Jakarta.Pada akhir cerita Tania Berani
mengungkapkan perasaanya terhadap Danar, dan ternyata semua benar, Danar juga
memiliki rasa yang sama terhadap Tania, namun semua itu tak pernah terungkap
Buku ini disajikan secara
menarik menggunakan bahasa yang ringan dan penuh motivasi. Tentang bagaimana
seseorang yang kurang beruntung mampu meraih kesuksesannya. Di akhir cerita
terdapat adegan yang membuat kita bertanya-tanya, sehingga membuat banyak
penafsirsan yang berbeda terhadapnya, tapi di balik itu, novel ini tetap
menarik untuk dibaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar